Ketika disodorkan
pertanyaan sederhana pada semua orang, apakah kebahagiaan itu ? kemungkinan
besar akan ditemui beraneka ragam defisini kebahagiaan itu..
Orang pincang akan
mengklaim kebahagian bagi dirinya, ialah mempunyai kaki yang sempurna yang
dapat dipakai berjalan layaknya kebanyakan orang. Orang miskin papa meyakinkan
bahwa kebahagiaan itu ketika banyak uang melimpah, mobil mewah, rumah megah dan
begitu seterusnya.
Tapi kata Ulama,
Bahagia itu adalah keringanan hati, kelapangan dada dan ketenangan jiwa.
Bahagia itu tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Bahagia itu bukan
istana milik Abdul Malik bin Marwah, bukan simpanan Qarun, bukan pula rumah
mewah Al-Jashshas ; atau cek yang dicairkan atau mobil yang dibeli.
Bahagia menurut Said
bin Al-Musayyib adalah pemahan terhadap Rabnya. Menurut Al-Bukhari kebahagiaan
adalah ketika dapat memasukan Hadis Shahi kedalam kitabnya. Menurut Hasan
Al-Bashri ialah Kejujuran. Menurut Asy-Syafi’i , bahagia itu hukum – hukum yang
disimpulkan.
Singkat kata bahagia
itu tidak semua yang berbau dengan Materi, Tidak. Rasulullah pernah hidup dalam
kesahajaan, nyenyak diatas tikar. Dan begitu nikmat dengan butir – butir kurma.
Ahmad bin Hambal pernah bahagia walaupun pakaiannya penuh dengan tambalan. Makanannya hanya dengan roti, sepatunya sudah
berumur 17 tahun penuh tambalan dan dijahit, sekali sebulan makan daging.
Jadi, bahagia tidak
sempit, tidak hanya milik orang – orang tertentu atau berada ditempat tertentu.
Bahagia itu boleh jadi ada di Istana mewah dan boleh jadi ada digubuk yang
reot. Orang – orang Saleh menyakini bahagia itu mendekat ketika tidak berbuat
dosa, dan Istiqomah beramal saleh. Tapi para pembangkan dan pendosa punya
persepsi sendiri mengenai bahagia, bahagia menurut mereka bukan menebar manfaat
tapi menyebarkan kebohongan, fitnah dan kerusakan dimuka bumi ini. Contohnya
sebagai berikut :
Umul
Jamil
Bahagia menurtunya
adalah, menyimpan duri dijalan yang akan dilalui oleh Rasulullah dan duri
tersebut ia kumpulkan dari padang pasir.
Lodovici
Maracci
Bahagia menurutnya
ialah konsisten dengan menghabiskan umur 40 tahunan untuk mempelajari Al-Qur’an
dan membuat terjemahannya dengan judul bantahan terhadap Al-Qur’an.
Musailimah
Al-Kadzdzab
Bahagia ialah berhasil
mengaku – ngaku sebagai Nabi dan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membuat
tandingan ayat – ayat Al-Qur’an.
Flemming
Rose, Toby Loster, Theo Van Gogh, Oriana Fallaci dan lain – lain.
Bahagia menurut mereka
ialah membuat komentar – komentar negatif tentang agama Allah.
Rasulullah adalah orang
yang paling bahagia, Apa rahasianya ? hampir setiap waktu Beliau dipakai untuk
Berkhidmat kepada Allah, Agama, Umatnya dan bahkan kepada Alam. Beliau begitu
bermanfaat bagi Umatnya, Alhamdulillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar