kau dengar hatiku yang sepi ? katamu
menunggu abu dan puntung rokok diantara tawa dan patah hati
tiba-tiba kita bersapa : berapakah harga pertemuan dan perpisahan.
hanya yang tersisa adalah kenangan selama bersama
kuhirup senyummu, kuburu kasih sayangmu
bagai hujan menumbuhi pohon, mekarkan kembang
Namamu tak akan hapus kasih sayangmu
Bagai air akan terus mengucur mengalir
Dan matamu yang bersinar
tetap berpendar-pendar
tak akan pernah redup
{ @dhee_k / 17052016 }
Tidak ada komentar:
Posting Komentar