Pukul 19.30 waktu Italia, Aurum sudah berada di dalam Juventus Satdium. Kegemuruhan suara tifosi Juventus mulai terasa ketika Aurum mulai memasuki dalam stadion. Aurum segera saja mencari lokasi kursinya, ketika sorak sorai Juventini kian menggema memenuhui seisi stadion. Pertandingan baru akan dimulai sekitar tiga puluh menit lagi, namun para tifosi tak pernah lelah meneriakan yel-yel, memutar-mutar syal dan mengibarkan bendera kebesaran Juventus.
Aurum tampak terpesona dengan pemandangan yang dilihatnya, hampir seluruh penonton menggunakan jersey Hitam putih kebanggan Juventus. Termaksud dirinya yang juga menggunakan seragam bernomor punggung 10 kepunyaan Del Piero. Walaupun Del Piero tak lagi membela Juventus namun Aurum tetap mengidolakannya.
10 menit menjelang pertandingan, sorak sorak tifosi Juventus berubah. Mereka dengan semangat menyanyikan lagu kebanggaan klubnya "Storia Di Un Grande Amore". Seluruh penonton serempak menyanyikan lagu tersebut walau tanpa dikomando, termaksud Aurum tak ketinggalan.
Juve, storia di un grande amore ..
Bianco che abbraccia il nero ..
Toro che si alza davvero solo per te ..
E la juve, storia di quel che saro ..
Quado fischia I'inizio ..
Inizia quel sogro che sei ..
Juve, storia di un grande amore ..
Bianco che abbraccia in nero ..
Toro che si alza davvero solo per te ..
Juve per sempre sara ..
Walau hanya hapal bagian itu, namun Aurum tetap bersemangat menyanyikannya. Ia tak mau kalah sama tifosi kecil yang berada pas di samping kiri Aurum. Tak lupa beberapa flare pun dinyalakan menambahkan keriuhan dalam stadion.
BANDAR LAMPUNG, SEMINGGU SEBELEMU KEBERANGKATAN
Aurum tengah menyiapkan segala sesuat yang akan dia bawa ke Italia. Liburan kali ini telah lama ia rencanakan. Mulai dari menyisikan sebagian penghasilannya, sampai mengajukan permohonan cuti untuk waktu seminggu kedepan. Mimpi berlibur ke Italia ini sejak lama ia tanam. Selain ingin mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Italia, ia juga ingin menyaksikan langsung pertandingan sepak bola club kesayangannya. Destinasi utama di Italia ialah Kota Turin, dimana Juventus bermarkas di sana.
Dua hari sebelum hari keberangkatannya, Aurum menghabiskan waktu malamnya bersama beberapa temannya di jantung kota Bandar Lampung. Mereka menikamati malam yang cerah bertemankan jagung bakar dan kopi terbaik dari Lampung. Temaram cahaya rembulan dan kerlip bintang di langit bagaikan sebuah lukisan tak berbingkai.
Tugu Adipura, atau yang lebih populer di masyarakat Lampung dengan sebutan Bundara Gajah ini menjadi tempat yang banyak di pilih warga Bandar Lampung, untuk menikmati malam atau sekerdar berfoto-foto.
Mereka berbincang, bercanda seperti biasa tiap kali mereka berkumpul. Suasana malam kota Bandar Lampung begitu syahdu. Tak hanya teman wanita yang menemani Aurum malam ini, ada dua teman pria yang ikut menikmati malam bersama Aurum. Mereka semua teman Aurum saat masih duduk sebagai pelajar di salah satu SMA Negri di kota Bandar Lampung. Persahanatan mereka sudah sejak lama terjalin, pasang surut hubungan mereka sudah sering terjadi, namun tak begitu menimbulkan permasalahan yang besar. Justru itu membuat mereka semakin hangat bagai sebuah keluarga yang terikat secara emosial.
Waktu tak terasa kian mendekati pagi, rasanya mereka baru saja nongkrong bersama. Memang saat sedang bersama teman-teman, waktu seakan enggan bekonpromi; berlalu begitu cepat. Merekapun mengalah oleh waktu dan memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing.
Hanya butuh waktu sekitar 10 menit menuju rumah Aurum. Sesampainya di rumah, ibunya masih setia menantikan anaknya yang pamit keluar selepas isya. Aurumpun segera pamit kepada ibunya untuk beristirahat setelah sebelumnya berbincang sejenak dengan sang ibu.
HARI KEBERANGKATAN
Setelah dirasa semua sudah siap dan tak ada yang tertinggal Aurum bergegas menuju kendaraan yang akan mengantarkannya ke Bandara Radin Intan II. Dari sana ia akan berangkat ke Italia. 18 jam perjalanan akan di tempuh olehnya seorang diri, tak ada yang menemani liburannya. Aurum tak ingin ada yang mengganggu saat ia menyaksikan tim kesanyangannya bertanding. Liburannya ke Italia merupakan yang pertama bagi Aurum. Selama ini ia banyak menghabiskan saat liburan dengan mengeksplore keindahaan Nusantara. Terakhir sekitar tiga bulan yang lalu, ia baru saja dari Raja Ampat, menikmati keindahan bawah laut Papua. Tapi sayang, sekarang terumbu karangnya rusak akibat kelalaian nahkoda kapal asing. Aurum merupakan sosok wanita yang mandiri, sosok pribadinyapun menyenangkan. Tak heran di mana saja ia berada selalu disukai banyak orang.
Dalam perjalannya menuju Bandar Udara, ia sudah terbayang suasana di dalam Juventus Stadium. Sorak-sorai tifosi Juventus riuh-rendah terdengar memenuhi Stadion baru kebanggaan Juventus. Sesampai di Bandara, setelah menunggu sekitar tuga puluh menit, pesawat yang akan di tumpanginya akan segera berangkat. Aurum segera menuju ke terminal keberangkatan untuk segera masuk ke dalam pesawatnya.
JUVENTUS STADIUM
Kedua kesebelasan sudah mulai memasuki stadion. Kegemuruhan suporter tak berkurang sama sekali. Beberapa saat lagi pertandingan akan segera dimulai. Juventus mengenakan seragam kebesarannya, hitam putih. Pertandingan kali ini merupakan lanjutan semi final liga champions eropa antara Juventus dan Monaco. Di mana pertandingan sebelumnya yang berlangsung di Monaco, Juventus berhasil menundukan tuan rumah.
Setelah 2 x 45 menit pertandingan berlangsung, akhirnya Juventus kembali berhasil menundukan As Monaco dengan skor 2-1. Kemenangan ini berhasil membawa Juventus melangkah ke babak final Liga Champion.
DUA HARI SETELAH PERTANDINGAN
Aurum sudah berada di Piaza Castello. Sebuah bangunan yang tampak seperti istana yang terletak di jantung kota Turin. Tak luput dari pantauan Aurum, sebuah banguan yang pernah di pakai oleh keluarga Duke of Savory, yang tinggal di sana sekitar tahun 1500 sampai pertengahan abad 19. Bangunan tersebut bernama The Royal Palace atau Palazzao. Bangunan ini juga terdapat sebuah alun-alun, di sini kita bisa bermain bersama burung merpati yang banyak terdapat di sana.
Ke esokan harinya Aurum sudah berada di wilaya Toscana, Provinsi Pisa. Ia ingin melihat salah satu bangunan yang menjadi warisan budaya dunia; Menara Pisa. Menara Pisa terletak di belakang Katedral yang merupakan bangunan ketiga Campo Dei Mirocali (lapangan pelangi). Menara Pisa dibangun pada tahun 1173. Sebenarnya menara lonceng ini dibangun normal, lurus seperti bangunan menara pada biasanya. Di karenakan kondisi tanah yang tak stabil dan konstruksi pondasi yang tak sempurna, menyebabkan Menara Pisa ini menjadi miring.
Setelah puas berkeliling beberapa tempat bersejarah di Italia, dan menyaksikan pertandingan tim kesayanganya, Aurumpun kembali ke Tanah Air. Sebelum meninggalkan kota Turin, ia sempat menaru harapan kalau Juventus dapat membawa pulang Big Ear (Tropy Liga Champion Eropa). Aurum sadar, lawan yang akan di hadapinya dalam partai final nanti adalah Real Madrid cf, yang merupakan raksasa sepak bola Spanyol.
Selama kurang lebih 18 jam Aurum berada di udara. Liburan kali ini terasa begitu cepat baginya, hingga harus kembali ke Indonesia dan melanjutkan aktifitasnya seperti sediakala.